Bahan Mentah Bangunan Untuk Rumah yang Kuat dan Kokoh

Bahan Mentah Bangunan – Bagi anda yang ingin membangun rumah dari awal atau merenovasi sebuah ruangan, bahan bangunan merupakan fondasi untuk membuat rumah anda.

Salah satunya adalah bahan bangunan mentah, merupakan material bangunan yang alami untuk membuat sebuah pondasi bangunan. Contohnya seperti pasir, semen, batu, kayu dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui apa saja bahan bangunan mentah yang direkomendasikan untuk membuat bangunan rumah anda kokoh dan kuat, berikut 8 bahan mentah bangunan yang bisa Anda terapkan pada bangunan rumah Anda.

Bahan Mentah Bangunan Untuk Rumah yang Kuat dan Kokoh

  1. Pasir

Pasir adalah bahan mentah bangunan yang sangat penting. Karena pasir masih banyak dibutuhkan dalam konstruksi bangunan rumah/gedung.

Contoh penggunaan pasir sebagai bahan dasar konstruksi untuk merekatkan batu bata satu dengan yang lainnya, plesteran dinding, campuran beton, campuran pembuatan batako, dan masih banyak lagi.

Karakteristik pasir yang berkualitas agar adalah butiran yang berwarna hitam, kasar, memiliki kadar lumpur yang rendah, dan mengandung unsur besi yang tinggi.

  1. Batu Bata

Batu bata atau sering disebut batako adalah bahan bangunan yang biasa digunakan dalam pembuatan dinding, pondasi pagar dan banyak hal lainnya.

Batu bata merupakan produk yang masih digolongkan bahan mentah untuk bangunan. Salah satu alasannya adalah karena batu bata masih diperlukan proses selanjutnya sampai dengan proses penyelesaian.

  1. Semen

Semen merupakan bahan mentah bangunan yang berfungsi sebagai perekat beberapa bahan material bangunan lainnya seperti pasir, kerikil, batu bata, dan masih banyak lagi. Terbuat dari campuran bahan pozzolan dan kapur, bahan mentah bangunan ini dibutuhkan dalam pembuatan pondasi, beton, plesteran dinding, dan lain sebagainya.

Semen yang bagus bisa dilihat dengan teksturnya yang langsung terurai atau tidak menggumpal saat dipegang. Agar menghasilkan adonan yang bermutu, maka dibutuhkan perbandingan yang tepat antara semen, air, dan bahan lain jika dibutuhkan agar bisa merekat dengan baik.

  1. Kayu

Penggunaan kayu sebagai bahan mentah bangunan masih banyak digunakan, terutama di daerah pedesaan. Kayu biasanya digunakan dalam membuat rangka dinding, atap, kusen pintu dan jendela.

Kelebihan kayu untuk material konstruksi bervariasi yaitu mudah dibentuk, awet, dan memiliki cukup banyak pilihan.

Dalam membuat rangka bangunan dengan menggunakan kayu, maka diperlukan teknik menyambung kayu. Cara yang umum adalah disambungkan dengan paku atau kayu dikaitkan dengan satu sama lain dengan konsep kuncian.

  1. Baja

Baja merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai kerangka untuk menguatkan dinding. Baja ringan juga terkadang digunakan untuk menahan atap.

Konstruksi baja untuk bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih kokoh dan juga aman dibanding kayu. Baja juga lebih mudah dirangkai dan mempercepat proses pembangunan sehingga banyak digunakan sekarang dibanding kayu.

  1. Besi Beton

Selain baja, besi beton juga menjadi pilihan untuk membuat konstruksi bangunan. Ukuran diameter besi beton yang dijual umumnya mulai dari 6 mm sampai dengan 25 mm.

Besi beton mengandung beberapa bahan kimia seperti karbon, sulphur, phosphorus dan biji besi. Sesuaikan kebutuhan ketika hendak membeli besi beton karena banyak sekali jenis dari besi beton itu sendiri, mulai dari besi beton ulir, besi beton polos, besi hollow, dan masih banyak lagi.

Selain itu, pilihlah besi beton yang sudah mengantongi standar SNI, tidak mengandung gumpalan/serpihan, lipatan, retakan, dan gelombang.

  1. Kerikil

Batu kerikil adalah material bangunan yang biasa digunakan untuk campuran semen dan pasir untuk membuat beton yang digunakan sebagai pondasi dinding atau pagar.

Batu kerikil memiliki ukuran yang berbeda-beda mulai dari 5 sampai 50 milimeter dengan rentang jarak per 5 millimeter. Setiap ukuran memiliki fungsi yang berbeda dari pembangunan materialnya.

  1. Genteng

Genteng dari tanah liat merupakan genteng yang paling banyak diterapkan di bangunan Indonesia. Sebagai alternatif, ada juga asbes dan metal yang ringan, namun material tersebut cepat menghantarkan panas ke dalam rumah.

Kini, ada juga genteng dari bahan plastik, karet daur ulang, dan serat selulosa yang lebih ramah lingkungan serta relatif aman saat terjadi gempa. Selain itu ada juga jenis genteng aspal, genteng keramik, dan sirap kayu.

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply