Cara Menghemat Biaya Bangun Rumah

Cara Menghemat Biaya Bangun Rumah – Melakukan pekerjaan konstruksi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Baik membangun atau merenovasi rumah maupun gedung perkantoran sekalipun, Anda harus menyiapkan dana yang cukup—termasuk dana cadangan apabila terpaksa terjadi hal-hal yang di luar perkiraan.

Maka dari itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan terjadinya risiko biaya bangun rumah yang membengkak adalah membuat Rencana Anggaran Belanja atau RAB. RAB ini pun didasarkan rancangan desain maupun teknis bangunan sehingga tak dapat dibuat dengan semena-mena.

Namun tentunya, membuat RAB semata-mata hanyalah sebagai pakem agar biaya tak melonjak. Lantas, adakah yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya bangun rumah atau gedung sehingga lebih hemat?

Cara Menghemat Biaya Bangun Rumah

  1. Perhatikan Waktu Pengerjaan

Biaya jasa tukang bukanlah biaya yang murah. Jika dalam satu hari tukang diupah Rp100.000,00, sedangkan Anda mempekerjakan 4 orang tukang dalam kurun waktu 4 bulan, artinya Anda perlu menyiapkan dana nyaris 50 juta rupiah untuk tukang saja.

Oleh sebab itu, rencanakan pengerjaan konstruksi dapat selesai dalam waktu yang lebih singkat—tanpa mengurangi kualitas tentunya. Bijaklah dalam memilih jasa tenaga yang akan digunakan untuk membantu Anda mewujudkan properti idaman.

Anda bisa menambah jumlah pekerja sehingga proses pengerjaan lebih cepat (sesuaikan dengan jenis dan volume pekerjaan serta perhitungan efisiensi waktu dan biaya yang akan dihemat).

Seperti contoh, jika Anda bisa menggunakan jasa 5 orang untuk mempercepat pekerjaan 1 bulan lebih awal, maka Anda bisa menghemat sekitar 3 juta rupiah.

Selain faktor SDM, Anda juga bisa mempertimbangkan cuaca. Apabila pembangunan dilakukan di tengah musim hujan, maka tentu pekerjaan akan banyak dan sering terhambat.

Di samping waktu jadi molor sehingga biaya jasa meningkat, beberapa kualitas bangunan juga mungkin akan terhambat dan bahkan membuat Anda harus menambah pembelian beberapa peralatan maupun material lainnya.

 

  1. Menggunakan Bekisting yang Fleksibel

Bekisting merupakan sarana pembantu dalam mencetak beton yang difungsikan sebagai penahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai yang dikehendaki.  Dalam kata lain, bekisting merupakan penahan sementara beton saat dilakukan pengecoran.

 

Di samping fungsi utama tersebut, bekisting juga memiliki beberapa fungsi lain sebagai berikut.

  • Mempermudah struktur beton sehingga dapat dibongkar-pasang dengan praktis.
  • Membantu menentukan bentuk konstruksi beton.
  • Membantu penyerapan beban yang ditimbulkan oleh spesi beton yang belum mengeras.

Guna menghemat biaya pembangunan konstruksi, Anda bisa membuat bekisting sedemikian rupa dengan tujuan dapat digunakan kembali. Anda bisa menggunakannya untuk kebutuhan di lantai atas atau berikutnya (misal digunakan dari lantai 2 dan 3). Bahkan boleh jadi, Anda mempergunakan bekisting tersebut untuk proyek lainnya.

Anda pun dapat menggunakan material utama untuk bekisting yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan. Adapun beberapa jenis bekisting berdasarkan bentuk dan volume beton adalah bekisting konvensional, bekisting semi sistem (knock down), bekisting sistem (PERI), bekisting fiberglass, dan bekisting aluminium.

 

Mengganti Beberapa Komponen

Mengganti spesifikasi dalam RAB adalah hal yang cukup berisiko. Pasalnya, hal tersebut dapat memengaruhi kualitas, mulai dari sisi keamanan hingga kenyamanan dalam bangunan yang akan dikerjakan. Walau begitu, Anda mungkin dapat mempertimbangkan sedari awal mengenai penggantian beberapa bahan.

Seperti misal, untuk bangun rumah, Anda bisa menggunakan fondasi cakar ayam dan sloof gantung. Cara ini dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan pondasi sloof gantung dan batu kali, mengingat harga batu kali tidaklah murah.

Namun, alternatif ini berlaku jika rumah yang akan didirikan berada di atas tanah dengan kondisi yang keras.

Anda juga bisa menghemat untuk pembuatan dinding. Alih-alih menggunakan batu bata merah, Anda dapat menggunakan hebel. Jika Anda ingin membangun rumah bertingkat, gunakan hebel dengan ukuran 10 cm daripada 7,5 cm agar lebih efisien.

Pengerjaan hebel juga lebih efisien dibandingkan bata merah. Adapun alasan masih banyak orang yang menggunakan bata merah dibandingkan hebel adalah karena faktor kekuatan dari bangunan itu sendiri.

Kekuatan bangunan yang dimaksud merujuk pada penggunaan kolom bangunan. Apabila menggunakan bata merah, maka Anda tidak memerlukan kolom bangunan yang lebar karena bata merah cukup kuat untuk menopang beban.

Namun sebagai kompensasinya, jika Anda menggunakan hebel, maka Anda perlu membuat kolom bangunan yang lebih lebar agar bangunan tetap kuat.

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply