Groin atau Krib

Groin atau Krib Pelindung Pantai

Groin atau Krib – Groin biasa dijadikan sebagai salah satu konstruksi untuk melindungi garis pantai dari hantaman sedimentasi dan erosi.

Bentuk konstruksi ini dibut secara tegak lurus dari garis pantai. Selain itu, kegunaannya dapat digunakan untuk menahan masuknya kiriman sedimentasi di sepanjang sungai menuju pelabuhan maupun muara sungai.

Groin atau Krib Pelindung Pantai

Ketahui Dulu Apa Itu Groin atau Krib?
Groin atau Krib adalah sebuah bangunan pelindung pantai untuk mengatasi masalah erosi maupun sedimentasi. Pergerakan sedimentasi yang ditahan oleh groin akan mengendap pada sisi bagian hulu. Selain itu, bagian hilir pada groin pengangkut sedimen masih terus berlangsung.

Sedangkan, suplai dari bagian hulu terbatas oleh konstruksi bangunan. Hal tersebut dapat memicu daerah hilir mengalami kekurangan sedimen yang dapat membuat pantai tererosi hingga muncul keseimbangan baru. Keseimbangan tersebut dapat diraih di saat sudut yang terbentuk oleh gelombang pecah pada garis pantai baru dinilai nol.

Umumnya, pembuatan groin terdiri atas dari bahan material seperti, baja, beton, batu dan kayu. Selain itu, pembuatan groin dapat dilakukan secara seri dengan beberapa groin yang dibuat dengan ukuran jarak tertentu di sekitar pantai yang dilindungi.

Bangunan Pelindung Pantai Jenis Groin
Bangunan groin merupakan konsruksi pada pantai yang ditempatkan di sepanjang garis pantai dengan posisi secara tegak lurus. Perancangan groin dapat melindungi daerah pada sepanjang pantai dari proses pengikisan yang dipicu oleh pindahnya sedimen yang bersejajar pantai.

Pada umumnya, konstruksi groin berupa bangunan rubble mound atau sejenis tumpukan batu berupa bat alam maupun yang dibuat dari bangunan kayu. Sistem perlindungan pantai dengan memanfaatkan satu groin masih dianggap belum efketif.

Hal ini dikarenakan perubahan ukuran garis pantai tidak terjadi secara besar. umumnya, sistem perlindungai dilakukan dengan memakai suatu seri bangunan terdiri atas beberapa groin yang diletakkan oada ukuran jarak tertentu.

Ternyata Begini Kinerja Sistem Groin atau Krib
Hubungan antar proses yang terjadi di pantai seperti sedimentasi dengan groin memang tidak mudah. Terdapat beberapa prinsip dasar dalam sistem kerja dari groin yang direncanakan. Beberapa diantaranya dapat meliputi ;

  • Penggunaan groin untuk menghentikan longshore transport : Pemakaian groin memang ditujukan untuk longshore transport dan tidak dapat menghentikan onshore- off shore transport.
  • Proses terbentuknya pantai bergantung pada besar dan arah longshore transport : Besaran arah dari longshore transport biasanya bergantung pada sudut datang gelombang.
    Jika arah datangnya gelombang normal pada garis pantai, maka longshore transport tidak sama dengan nol. Salah satu cara untuk mengurangi longshore dengan groin adalah membebaskan garis pantai terhadap arah datang gelombang laut sehingga nilai longshore sama dengan nol.
  • Jumlah total groin terhadap longshore drift : Akumulasi groin pada longshore drift merupakan hasil modifikasi bentuk penampang pantai yang kemudian tertata kembali dalam bentuk alami pantai.
  • Arah yang disebabkan oleh gelombang menuju groin : Arah yang dtimbulkan oleh gelombang menuju arah groin terkadang berbalik menuju ke laut dalam bentuk arus balik atau rip current pada sepanjang sisi groin. Cara tersebut dapat meningkatkan jumlah sedimen dengan gerakan ke laut.
  • Persentase longshore transport yang melalui groin bergantung pada ukuran groin : Jumlah kapasitas longshore transport yang melalui groin bergantung pada ukuran fillet, groin, water level dan keadaan gelombang.
  • Pencegahan longshore drift : Longshore drift yang terjadi pada bagian fillet atas dapat diatasi agar tidak sampai ke fillet bawah. Pasalnya, keseimbangan pasir kurang bagus atau lemah.

Posisi Penempatan Groin atau Krib
Perencanaan peletakan groin meliputi, menentukan ukuran jarak antara groin beserta penempatannya pada lokasi yang dituju. Jarak antar groin dapat diartikan sebagai fungsi dari panjang groin.

Selain itu juga dijadikan sebagai fungsi sudut datang gelombang, material, selisih pasang-surut dan landainya pasir. Jarak pada groin yang dianggap dekat akan memberikan sistem groin yang mahal. Tidak hanya itu, groin dapat membuat pantai terlihat tidak alami dan berseni, sehingga dianggap mengganggu keindahan pantai.

Sedangkan, jarak antar groin terlalu jauh dapat membuat kinerjanya kurang efektif dan proses erosi akan terus berlanjut.Apabila hal ini terjadi maka sistem groin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam menangkap sedimentasi. Secara spesifik, jarak antar groin dengan jenis pantai pasiran berkisar 2 hingga 3 kali panjang groin.

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply