Jenis-jenis Semen yang Digunakan dalam Konstruksi

Jenis-Jenis Semen – dalam kebutuhan pembangunan cukup banyak ragamnya, semua jenis diproyeksikan untuk masing-masing kebutuhannya, di sini Anda akan kami ajak untuk mengetahui semua jenis itu.

Semen adalah bahan atau zat yang keperluannya digunakan sebagai bahan perekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Kata semen berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya “memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan.

Jenis-jenis Semen yang Digunakan dalam Konstruksi

Dalam pembuatan bangunan, semen merupakan material yang paling penting. Semen merupakan material berbentuk serbuk dari campuran kapur dan beragam material lain. Bahan ini memiliki sifat hidrolik, dapat menjadi keras ketika bercampur dengan air atau larutan asam.

Semen terdiri dari 70-95% terak semen, 5% gipsum, dan material tambahan lain. Terak semen sendiri merupakan hasil pembakaran pasir silika, batu kapur, pasir besi, serta tanah liat. Bahan campuran yang biasa dimasukkan dalam bahan semen yaitu pozzolan dan abu terbang.

Ada banyak jenis semen yang tersedia di pasaran untuk kebutuhan berbeda. Untuk kebutuhan tertentu, ada juga jenis semen harus dipesan secara khusus. Semen untuk proyek perumahan berbeda dengan semen untuk proyek besar seperti pembuatan beton ready mix, jembatan penghubung antar pulau dan sumur minyak bumi.

Di bawah ini jenis-jenis semen yang ada saat ini:

1. Semen Portland
Semen portland merupakan semen berwarna abu kebiruan, biasa digunakan untuk pembangunan rumah dan bangunan tinggi. Bahan dasarnya yaitu batu kapur dan gamping yang diolah dengan suhu tinggi.

Semen ini pun dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:

a. Semen Portland I
Semen portland tipe I digunakan untuk konstruksi yang tidak memerlukan spesifikasi khusus seperti perumahan, jalan, dan landasan pacu. Semen ini paling umum digunakan dan mudah didapat. Cocok digunakan pada lokasi pembangunan di kawasan dengan kadar sulfat rendah dan jauh dari pantai.

b. Semen Portland II
Semen ini digunakan dalam pembangunan di tanah rawa, dekat laut, saluran irigasi, dan bendungan karena tahan terhadap panas hidrasi dan sulfat. Semen ini tahan terhadap asam sulfat antara 0,1 hingga 0,2 dan hidrasi panas bersifat sedang.

c. Semen Portland III
Semen Portland III digunakan untuk pembangunan konstruksi yang membutuhkan persyaratan khusus seperti jalan tol, bandara, dan gedung pencakar langit. Semen ini mempunyai daya tekan awal yang tinggi setelah terjadinya proses pengikatan.

d. Semen Portland IV
Semen ini digunakan pada bangunan yang kondisinya dapat dipengaruhi perubahan temperatur seperti lapangan udara dan bendungan. Semen ini merupakan semen yang pada penggunaannya membutuhkan panas hidrasi rendah.

e. Semen Portland V
Semen ini digunakan untuk proyek yang memiliki kandungan sulfat tinggi seperti tempat pengolahan limbah, pelabuhan, bendungan, konstruksi dalam air, dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Digunakan untuk rawa-rawa, air laut dan pantai, serta kawasan tambang.

2. Semen Portland Pozzolan
Semen Portland pozzolan dibuat dari gilingan terak semen, pozzolan, dan gypsum. Semen ini biasa diterapkan pada pembangunan konstruksi yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas sedang seperti irigasi, dermaga, dan jembatan.

3. Semen Putih
Semen putih umumnya digunakan pada dekorasi atau penyelesaian akhir dalam sebuah ruangan. Semen ini digunakan untuk sambungan keramik dan permukaan teras.

4. Semen Sumur Minyak
Semen sumur minyak biasa digunakan untuk pembuatan proyek pengeboran sumur minyak dan gas. Dalam prosesnya pipa besi dipasang pada lubang sumur lalu semen dipompa ke bawah melalui pipa besi. Ketika semen dipompa ke permukaan kembali, bagian luar pipa dan dinding sumur akan terikat.

5. Semen Super Masonry
Semen ini digunakan untuk pembuatan berbagai elemen konstruksi seperti hollow brick, paving block, genting beton, dan tegel. Semen campuran ini memiliki kekuatan yang memadai untuk membuat bangunan rumah atau irigasi.

6. Semen Portland Composite
Semen ini dibuat dari gilingan terak semen, gipsum, dan beberapa bahan non organik. Semen ini diaplikasikan pada pembuatan beton pracetak, acian, beton pratekan, konstruksi beton umum, dan paving block. Keunggulannya yaitu mudah dibuat, kedap air, tidak mudah retak, dan tahan sulfat.

7. Semen Antibakteri
Semen Antibakteri adalah campuran semen portland dan bahan antibakteri, biasa digunakan pada pembuatan kolam ikan, kolam renang, lantai pabrik pengolahan makanan karena bahannya mampu menahan pertumbuhan bakteri.

8. Semen High Alumina
Semen ini dibuat untuk bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap serangan asam. Semen ini juga tahan terhadap api, panas, dan korosi tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali.

9. Special Blended Cement (SBC)
Semen ini memiliki campuran khusus, biasa digunakan pada bangunan yang didirikan di atas air laut seperti jembatan atau dermaga.

10. Semen Mortar/Acian
Semen mortar berwarna putih mempunyai daya rekat tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih halus. Biasa digunakan pada plesteran, pasangan keramik, dan acian.

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis semen, Anda dapat memilih jenis semen mana yang sesuai untuk kebutuhan konstruksi.

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply