Mengenal Batu Makadam Untuk Konstruksi Jalan

Mengenal Batu Makadam – Batu makadam adalah batuan kecil hasil dari pecahan batuan besar yang dipecahkan dengan menggunakan crusher/alat penghancur dengan ukuran 3-5 atau 5-7.

Batu makadam biasa digunakan sebagai bantalan rel kereta api ataupun sebagai lapisan untuk pengerasan lahan yang akan dipergunakan sebagai jalan.

Batu makadam merupakan aspek terpenting dalam pembangunan perkerasan jalan, terutama di daerah pedesaan. Bahan ini lebih dikenal sebagai lapis penetrasi makadam atau lapen. Pelapisan ini biasa digunakan untuk melakukan pelapisan pada pekrerasan jalan yang sudah lama.

Terdapat beberapa bahan yang digunakan baik agregat pengunci, batu penutup dan agregat pokok serta pemberian aspal. Maka dari itu, bahan berkualitas sangat penting untuk menunjang perkerasan yang padat dan tidak mudah retak.

Mengenal Berbagai Bahan Yang Digunakan Pada Pelapisan Penetrasi Batu Makadam

Batu makadam dalam bidang konstruksi dijadikan sebagai pembentuk perkerasan pondasi jalan. Setiap perlapisannya dilakukan penyemprotan aspal secara berturut-turut dan dipadatkan.

Hal ini dilakukan agar lapisan permukaannya tidak dapat ditembus oleh air. Selain itu, aplikasinya juga mampu menahan beban dari atas yang ditransmisikan ke lapisan bawahnya. Terdapat beberapa bahan yang dilagunakan untuk membentuk lapisan penetrasi lapen yaitu sebagai berikut :

Agregat Pokok
Penggunaan batuan pokok sangat penting untuk menghasilkan lapisan batu makadam yang semakin kuat. Batuan ini berupa pecahan batu yang memiliki bentuk dan ukuran mirip kubus dengan besaran 3 hingga 5 cm.

Batu Pengunci
Batuan ini memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan agregat batu pokok. Standar ukuran butiran yang digunakan biasanya 1 cm hingga 2 cm. Namun, ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan batu pengunci.

Batu Penutup
Batuan yang dijadikan sebagai lapisan penutup pada lapisan pondasi jalan batu makadam atau lapen. Ukuran agregat ini terdiri atas pasiran dan batu pecah yang memiliki ukuran medekati kubus 0,3 cm hingga 1 cm.

Aspal
Penggunaan aspal untuk merekatkan batu pengunci, agregat penutup dan agregat pokok agar tidak mudah retak. Aspal yang digunakan dalam lapisan lapen pondasi jalan berupa aspal drum yang dipanaskan/ aspal curah. Ukuran kelas penetrasi yang dipakai 60/70.

Kegunaan Makadam dalam Bidang Konstruksi
Perkerasan jalan pedesaan menggunakan lapisan pondasi batu makadam untuk pondasi jalan karena memiliki nilai fungsi dan ketahanan yang baik.

Lapis pondasi ini difungsikan sebagai perlapisan untuk perlekatan lapisan paling atas. Pondasi jalan dibuat berlapis untuk membuat permukaan mampu menahan bebab di atasnya berupa kendaraan. Selain itu, tidak mudah rusak. Beberapa kegunaan lapisan pondasi lapen sebagai berikut

Pelapisan Ulang Perkerasan Lama
Perkerasan memiliki kemampuan daya tahan lama apabila percampuran antar agregatnya memiliki komposisi yang pas. Perekatan menggunakan kuantitas dan kualitas aspal sebagai pengikat juga mempengaruhi ketahanan.

Apabila mengalami kerusakan pada perkerasan. Pelapisan lapen dapat memperkuat ketahanan perkerasan yang sebelumnya sudah dibuat.

Pelapisan untuk Lapis Pondasi Jalan
Pemanfaatkan lapis lapen dilakukan untuk memperkuat jalanan menjadi mudah diakses dan tidak mengalami hambatan karena jalan becek. Jalan pedesaan kini diperkeras dengan lapisan batu makadam agar jalan mulus dan bebas hambatan untuk sarana transportasi.

Penahan Beban Berat Moda di Atasnya
Pondasi jalan dibuat secara berlapis mulai dari perlapisan tanah dasar hingga lapisan permukaan. Ketebalan lapisan lapen sekitar 5 hingga 8 cm. Hal ini dilakukan agar dapat menahan beban berat moda transportasi yang bergerak di atasnya. Gaya berat ini didistribusikan ke lapisan bagian bawah secara merata.

Peletakan Lapisan Permukaan Paling Atas
Lapisan pondasi atas dilapisi dengan lapen sebagai perletakan lapisan permukaan di atasnya. Hal ini untuk memperkuat pondasi jalan agar semakin baik.

Pencegahan Air Masuk Lebih Ke Dalam
Lapisan lapen dibuat untuk mencgah perembesan air masuk ke lapisan lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk membuat lapisan di bawah tidak rusak dan membuat daya rekat antar lapisan berkurang. Apabia terjadi secara terus-menerus maka perkerasan jalan mengalami kerusakan dan harus diperkeras lagi untuk mempermudah mobilitas kendaraan.

Lapisan pondasi jalan batu makadam dibagi lagi menjadi dua yaitu, lapisan batu lapen basah dan lapisan kering. Kedua lapisan tersebut difungsikan untuk memperkeras jalan. Lapisan batu lapen kering dalam pelaksanaannya tidak memanfaatkan air dan membutuhkan alat pemadat getar.

TATA CARA Penggunaan
Berikut ini kami sampaikan tata cara penggunaan (pengaplikasian) batuan tersebut:

  • Pastikan tanah yang akan di tebarkan batu ini sudah di padatkan terlebih dahulu.
  • Tebarkan batu makadam ukuran 5-7 cm pada tanah yang sudah di padatkan secara merata dan padat.
  • Setelah tersusun rapih dan merata, padatkan kembali dengan alat berat.
  • Selanjutnya, tebarkan makadam ukuran yang lebih kecil yaitu 3-5 cm secara merata dan padatkan kembali dengan alat berat.
  • Setelah itu, permukaannya dihaluskan lagi dengan basecose atau sirdam yang kemudian di finishing dengan readymix atau dengan hotmix.
M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply