Mengenal Material Fly Ash – Perkembangan teknologi pembuatan beton pracetak semakin pesat selama beberapa dekade terakhir.
Banyak produsen berusaha menciptakan inovasi terbaru demi menghasilkan produk beton pracetak yang berkualitas. Tidak hanya untuk bangun rumah atau renovasi, tapi juga untuk konstruksi berbagai struktur bangunan.
Bagi Anda yang sedang berencana membangun rumah dan sedang melakukan riset kecil mengenai material beton pracetak atau ready mix, Anda mungkin pernah mendengar fly ash yang digunakan sebagai campuran pada beton. Apa sebenarnya fly ash ini dan apa manfaat campurannya bagi produk beton pracetak yang Anda beli?
Mengenal Material Fly Ash yang Kerap Dijadikan Campuran Beton Pracetak
Fly ash atau abu terbang adalah limbah padat berbahaya yang dihasilkan dalam proses pembakaran batu bara dan pembangkit listrik. Dulu limbah fly ash paling banyak dihasilkan dari kegiatan pembakaran yang menggunakan batu bara seperti pada pabrik atau kereta lokomotif yang bertenaga batu bara. Dari corong pembuangan, fly ash kemudian menyebar ke atmosfer.
Di Indonesia, fly ash sebenarnya termasuk ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Semua kegiatan industri yang menghasilkan fly ash sebagai sisa buangan berpotensi menyebabkan beragam masalah lingkungan baik pencemaran udara, air maupun tanah. Untuk mencegah masalah yang lebih serius, diperlukan upaya pemanfaatan fly ash. Salah satunya adalah dengan menjadikannya sebagai bahan campuran beton untuk mengurangi penggunaan semen.
Fly ash diketahui sering menjadi bahan campuran untuk beton. Biasanya para produsen mencampurkan fly ash untuk mendapatkan harga pokok produksi yang lebih bersaing dari berkurangnya jumlah campuran semen yang dimasukkan ke dalam produk beton mereka.
Apa Fungsi Campuran Fly Ash pada Beton?
Pemanfaatan fly ash sebagai campuran pengganti semen dalam beton bukan semata-mata sebagai bentuk pemanfaatan limbah. Dosen jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah Palembang, Mira Setiawati dan Masri A. Rivai menemukan hubungan antara penambahan campuran fly ash terhadap beton K300.
Dalam jurnal yang berjudul Pemanfaatan Fly Ash pada Kuat Tekan Beton K300 ditemukan bahwa penggunaan campuran fly ash yang berbeda-beda menimbulkan efek daya kuat tekan yang berbeda untuk setiap jenis beton.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa beton K300 yang mendapatkan campuran fly ash sebanyak 7,5% dari berat semen memberikan nilai kuat tekan yang optimal yakni mencapai 334,47 kilogram pada usia 28 hari.
Meskipun memberikan efek kenaikan kuat tekan pada beton K300 yang dihasilkan, namun penambahan dalam jumlah yang terlalu besar ternyata justru menurunkan kuat tekan beton. Penggunaan fly ash sebanyak 15% dari berat semen justru menghasilkan beton K300 dengan nilai kuat tekan terendah.
Artinya, semakin banyak campuran fly ash dalam beton, semakin kecil nilai kuat tekannya. Karena itu, Anda disarankan untuk tidak membeli beton ready mix dengan tambahan fly ash yang terlalu banyak.
Contoh Lain Penggunaan Fly Ash dalam Bidang Konstruksi Bangunan
Saat ini sudah banyak produsen beton yang menjual produk dengan campuran fly ash. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi limbah berbahaya. Selain dalam produk beton pracetak, fly ash juga kerap dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan antara lain:
- Pembuatan beton, mortar dan lain sebagainya
- Konstruksi tanggul, pengerasan jalan, pembuatan trotoar
- Aplikasi dalam bidang pertanian termasuk untuk reklamasi lahan, pembenahan tanah dan pembuatan pupuk majemuk
- Konstruksi bangunan seperti pembuatan paving block, keramik, campuran batu-bata hingga pengganti semen
- Sebagai material penimbun termasuk untuk urugan struktur, pengisian lahan kosong, area penimbunan batu bara, lahan tambang dan masih banyak lagi yang lainnya.
Penggunaan campuran fly ash dalam produk beton pracetak pada dasarnya sah-sah saja. Hanya saja Anda harus memperhatikan dengan baik komposisinya di dalam produk beton yang Anda beli.
Leave a Reply