Menghitung Dimensi Balok Konstruksi Rumah – Konstruksi rumah harus melalui proses perancangan yang mendetail dan cermat. Tujuannya, biar Anda bisa memperoleh rumah tinggal yang tidak hanya nyaman.
Namun, Anda juga perlu memastikan bahwa rumah tinggal tersebut punya desain yang dapat menjamin keselamatan para penghuninya.
Salah satu aspek penting dalam tahap perancangan tempat tinggal adalah cara menghitung dimensi kolom. Dalam proses perhitungan dimensi kolom, Anda juga harus turut memperhitungkan ukuran balok serta pelat lantai. Alasannnya, karena tiga aspek tersebut punya hubungan yang saling berkaitan.
Hal yang perlu Anda ketahui, proses perhitungan dimensi kolom, balok, dan pelat lantai dalam konstruksi rumah merupakan tanggung jawab dari seorang ahli struktur. Namun, tak ada salahnya pula kalau Anda memahami proses ini sebagai bagian dari perancangan desain bangunan.
Studi Kasus Perhitungan Dimensi Balok, Kolom, dan Pelat Lantai Bangunan
Cara terbaik memahami proses perhitungan ukuran balok, kolom, serta pelat lantai dalam sebuah konstruksi rumah adalah lewat contoh studi kasus.
Misalnya, Anda ingin membangun rumah bertingkat dengan panjang bentang mencapai 6 meter. Dalam situasi seperti ini, berapa dimensi balok, kolom, serta pelat yang digunakan?
Menghitung Dimensi Balok Konstruksi Rumah
Langkah pertama, Anda perlu menghitung ukuran balok terlebih dulu. Berkaitan dengan ukuran balok, dimensinya bakal bertambah seiring dengan jarak bentangnya. Selain itu, Anda juga perlu mendesain ukuran lebar dan tinggi balok secara proporsional sesuai dengan jarak bentangnya.
Dengan ukuran jarak bentang (L) sepanjang 6 meter, maka dimensi balok yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tinggi balok induk (h)
Rumus perhitungan tinggi balok induk adalah 1/12 x L. Dengan memasukkan nilai L sebesar 6 meter, maka Anda akan memperoleh nilai tinggi balok induk sebesar 0,5 meter atau 50 cm.
Lebar balok induk(b)
Selanjutnya, Anda perlu menghitung lebar balok menggunakan rumus 1/2 x h. Dari perhitungan sebelumnya diketahui h = 50 cm, maka lebar balok atau b adalah sebesar 25 cm.
Tinggi balok anak (h2)
Sesudah perhitungan balok induk, Anda dapat mencari dimensi balok anak. Tinggi balok anak bisa dihitung dengan rumus 1/15 x L. Hasilnya, dapat diketahui kalau tinggi balok anak adalah 40 cm.
Lebar balok anak (b2)
Perhitungan lebar balok anak dapat Anda lakukan kalau sudah mendapat nilai tingginya. Rumusnya sama dengan lebar balok induk, yakni 1/2 x h2, menghasilkan nilai lebar balok anak sebesar 20 cm.
Sampai di sini, Anda sudah memperoleh hasil berupa dimensi balok induk dan balok anak yang masing-masing adalah 25 x 50 cm dan 20 x 40 cm.
Perhitungan Dimensi Kolom Konstruksi Rumah
Dalam sebuah bangunan, kolom mempunyai fungsi untuk menopang balok. Oleh karena itu, perhitungan dimensi kolom baru bisa dilakukan kalau Anda telah mendapatkan ukuran dari balok.
Dimensi kolom berbentuk persegi
Kalau Anda ingin menggunakan kolom yang berbentuk pipih, rumus yang bisa digunakan adalah lebar balok + (2 x 5 cm). Hasilnya, Anda memperoleh panjang sisi kolom sebesar 35 cm. Jadi, dimensi kolom yang dibutuhkan adalah 35 x 35 cm.
Dimensi kolom berbentuk pipih
Anda bisa pula memilih kolom berbentuk persegi panjang atau pipih. Namun, pastikan bahwa dimensinya sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan, yakni mencapai luas 35 x 35 = 1.225 cm persegi.
Kalau Anda menginginkan kolom dengan lebar 15 cm, maka ukuran tingginya adalah 1.225 cm / 15 cm = 86,7 atau bisa dibulatkan menjadi 87 cm. Jadi, dimensi kolom berbentuk pipih sebesar 15 x 87 cm.
Perhitungan tebal pelat lantai
Rumus umum perhitungan tebal pelat lantai (t) adalah 1/40 x L. Dengan memasukkan nilai panjang bentang, maka Anda akan memperoleh nilai tebal pelat sebesar 15 cm. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa ketebalan pelat lantai dipengaruhi oleh struktur serta pembesian yang dipakai.
Leave a Reply