Pengertian Turap Konstruksi

Pengertian Turap Konstruksi Jenis dan Fungsinya

Pengertian Turap Konstruksi – Pernahkah Anda mengenal apa itu turap? Konstruksi ini terdengar asing bagi orang yang awam di bidang pembangunan. Walaupun terdengar kurang familier, turap memiliki peran dan fungsi yang cukup besar dalam menjaga rumah, gedung, atau bangunan agar tidak terkena longsor.

Anda mungkin berpikir bahwa turap dan bronjong adalah komponen konstruksi yang sama karena keduanya berfungsi sebagai penahan longsor. Padahal, turap dan bronjong merupakan komponen yang berbeda. Kedua komponen tersebut memiliki perbedaan besar dalam berbagai aspek.

Kami akan menjelaskan tentang seluk-beluk turap dan perbedaannya dengan bronjong dalam artikel ini. Simak sampai selesai supaya Anda makin familier dengan turap.

Pengertian Turap Konstruksi Jenis dan Fungsinya

Apa Itu Turap?

Turap merupakan struktur konstruksi batu kali yang berbentuk dinding dan berguna untuk menahan tekanan dan pergerakan tanah yang kurang stabil.

Konstruksi ini berguna pula untuk menahan pergeseran lateral tanah akibat perubahan kemiringan tanah yang melebihi sudut tanah tersebut. Dalam bahasa Inggris, turap dikenal pula sebagai retaining wall alias dinding penahan.

 

Pembangunan turap berguna untuk mencegah terjadinya longsor. Biasanya, pembuatan turap diterapkan pada hunian atau gedung yang berada di dataran tinggi.

Pasalnya, dataran tinggi memiliki kemiringan tanah yang cukup curam, menanjak, dan hampir berbentuk vertikal. Selain itu, dataran tinggi yang kurang aman tidak ditanami oleh pepohonan sehingga pergeseran tanah pun sering terjadi.

Turap memiliki penyangga yang melengkapi bagian dindingnya. Bentuknya juga sederhana sehingga proses pengerjaan turap lebih cepat dan mudah.

Ada pun material turap terdiri dari campuran semen, air, dan pasir yang dibentuk menjadi plesteran. Material tersebut dilekatkan pada batu bata sehingga menjadi tembok yang mampu menahan longsor.

Walaupun digunakan pada tanah yang miring, Anda harus memastikan bahwa dasar turap sudah rata sebelum memulai proses pembangunannya. Dasar atau fondasi yang miring justru akan mengurangi daya tahan turap sehingga lebih mudah rubuh.

 

Fungsi Turap

Turap memiliki fungsi utama, yaitu menahan pergeseran tanah yang memiliki permukaan tidak rata. Pergeseran tanah tersebut akan menyebabkan tanah longsor dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah.

Potensi longsor pun bisa dicegah sehingga tidak akan membahayakan penduduk di area lereng dan perbukitan apabila dipasangi turap.

Hampir semua wilayah di Indonesia memerlukan turap. Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan dengan kemiringan tanah yang beragam seperti perbukitan dan pegunungan. Seringkali terdapat jalan yang harus melewati dataran tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki sungai dengan debit air yang cukup besar.

Tanah longsor pun terjadi ketika sungai tersebut melewati kawasan dataran tinggi yang padat penduduk sehingga jarak antara air dan penghalang cukup sempit. Itulah sebabnya Indonesia membutuhkan turap sebagai dinding penahan tanah.

 

Jenis-Jenis Turap

Terdapat berbagai jenis turap yang dibedakan berdasarkan material dan konstruksinya. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis turap yang lazim digunakan di beberapa wilayah di Indonesia.

 

Berdasarkan Material

Turap bisa dibuat menggunakan material kayu, beton, dan baja. Apa saja karakteristik material turap tersebut?

 

  1. Turap Kayu

Kayu termasuk material yang cukup kuat untuk membangun turap. Kayu memiliki kekuatan yang sama seperti batu bata dalam menahan tanah. Material ini idealnya digunakan untuk membangun dinding penahan tanah yang tidak tinggi dan tidak berkerikil.

Turap kayu banyak digunakan sebagai penahan tanah sementara atau penahan tebing galian. Selain kekuatannya, material ini unggul dari segi tampilan dan estetika sehingga memperindah suatu bangunan.

 

  1. Turap Beton

Turap beton biasanya merupakan turap fabrikasi alias sudah didesain sebelumnya. Desainnya berbentuk meruncing di ujung bawahnya sehingga mampu menahan beban bagian depan turap.

Ketebalan minimumnya adalah 20 sentimeter. Ada dua jenis turap beton, yaitu beton curah dan balok beton. Keduanya memiliki perbedaan dalam bentuknya.

 

  1. Turap Baja

Turap baja memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dua jenis sebelumnya. Konstruksinya lebih ringan daripada beton sehingga lebih mudah dipasang dan dibongkar. Turap baja juga awet sehingga tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca.

 

Berdasarkan Konstruksi

Ada pula jenis turap berdasarkan teknik konstruksinya, yaitu:

 

  1. Anchored Wall

Sesuai istilahnya, jenis turap ini menggunakan jangkar sebagai penopangnya. Anda harus memasang kabel dan bahan pemberat lainnya pada jangkar sebelum memasukkannya ke dalam tanah. Jangkar kemudian dimasukkan ke dalam tanah menggunakan alat berat. Terkadang semen atau beton cair juga diperlukan supaya kemampuan jangkar dalam menahan beban tanah lebih meningkat.

 

  1. Cantilever Wall

Material penting dalam membangun cantilever wall adalah dinding beton bertulang yang diikat dengan batang baja tebal. Dinding beton harus dibuat membentuk huruf T terbalik sehingga dapat menahan gaya tekan tanah. Bentuknya berupa telapak yang memanjang di bagian dasar strukturnya.

 

  1. Counterfort Wall

Jenis turap ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis. Dinding tersebut berisi pelat atau dinding vertikal yang berfungsi sebagai penguat (counterfort). Fungsi counterfort yaitu mengikat daya tarik dinding vertikal. Bagian ini ditempatkan pada timbunan dengan interval jarak tertentu.

 

  1. Gravity Wall

Jenis turap ini paling lazim ditemukan. Prinsip kerjanya yaitu mengandalkan massa atau bobot bahan konstruksi yang digunakan. Kemampuan gravity wall dalam menahan beban lateral tanah makin tinggi apabila ukuran materialnya cukup berat.

 

Perbedaan Turap dan Bronjong

Sekilas dijelaskan bahwa turap dan bronjong merupakan dua jenis konstruksi yang berbeda. Apa saja perbedaan antara dua komponen konstruksi tersebut?

 

  1. Bahan Pembuatan

Material pembentuk turap terdiri dari banyak kombinasi bahan bangunan. Anda bisa menggunakan batu, semen, cor, batu bata, dan sebagainya. Sementara itu, bronjong hanya menggunakan batu kali dan kawat yang disusun hingga membentuk jaring.

 

  1. Durasi Pengerjaan

Durasi pengerjaan turap dan bronjong juga berbeda apabila dibandingkan. Proses pengerjaan turap justru lebih cepat dibandingkan bronjong. Akibatnya, turap memerlukan sedikit tenaga kerja sehingga menghemat anggaran upah pekerja.

 

  1. Tingkat Keamanan Dinding

Turap memiliki usia ketahanan yang lebih lama daripada bronjong karena terdiri dari material yang beragam. Sementara itu, bronjong tidak seawet turap sehingga harus diganti secara berkala demi meminimalisir longsor.

Di balik perbedaan tersebut, turap dan bronjong memiliki kesamaan dalam materialnya. Keduanya membutuhkan kawat untuk menahan material pembentuknya. Kawat tersebut harus dipotong hingga ukurannya pas dan memuat seluruh material tersebut tanpa terlalu longgar atau terlalu sempit.

Untuk memotong kawatnya, Anda harus menggunakan gunting kawat beton merek Sherlock yang tajam dan tangguh. Material chrome vanadium-nya membuat gunting ini mampu memotong material kawat setebal apa pun. Gunting kawat Sherlock juga memiliki handle yang ergonomis sehingga lebih nyaman saat digunakan.

Semoga penjelasan mengenai apa itu turap makin menambah wawasan Anda tentang dunia konstruksi Indonesia.

 

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply