Tips Memilih Jasa Kontraktor Rumah

Tips Memilih Jasa Kontraktor Rumah – Adanya pengerjaan konstruksi yang rumit mengharuskan Anda yang merenovasi atau membangun rumah untuk menggunakan jasa kontraktor.

Kendati kontraktor lebih dikenal menangani projek properti berskala besar seperti apartemen dan perkantoran, jasa profesional ini bisa lebih dipercaya dibandingkan jasa pemborong karena sudah mempunyai sertifikasi resmi.

Lantas, bagaimana cara memilih kontraktor yang tepat?

Kontraktor yang Anda pilih tak hanya menentukan biaya pembangunan rumah nantinya, tetapi juga hasil akhir dari pengerjaannya. Sekalipun Anda telah mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang Anda percaya, belum tentu cara kerja, sistem pembayaran, dan sistem pelaksaanaan proyeknya sesuai dengan apa yang telah Anda rencanakan.

Untuk itu, ada baiknya untuk langsung melaksanakan sesi interview dengan para calon kontraktor dan menanyakan beberapa hal berikut agar tidak menyesal di kemudian hari.

Tips Memilih Jasa Kontraktor Rumah

Tips Memilih Jasa Kontraktor Rumah

  1. Jenis proyek yang telah ditangani

Jasa kontraktor memang telah terverifikasi secara resmi, para pekerjanya pun merupakan tenaga ahli yang sudah pasti profesional di bidangnya. Namun, Anda tetap harus menyesuaikan profil proyek yang sudah ditangani oleh calon kontraktor dengan konsep rumah impian.

Jika memang sesuai, perhatikan gimana kualitas dari hasil kerja kontraktor. Jangan ragu untuk bertanya pada klien sebelumnya untuk memverifikasi kredibilitas dan kualitas hasil akhir dari pengerjaannya.

  1. Lama pengerjaan setiap proyek

Selain menelusuri rekam jejak proyek kontraktor tersebut, pastikan juga apakah mereka menyelesaikan proyek secara tepat waktu, sesuai periode dalam perjanjian di kontrak kerja.

Sekalipun terdapat perpanjangan waktu, ketahui penyebabnya lebih jelas, apakah dikarenakan kendala di lapangan, kondisi cuaca, atau minimnya ketersediaan material.

Permasalahan seperti ini masih dapat dimengerti, namun hindari kontraktor yang kerap memperpanjang waktu pelaksanaan proyek akibat efisiensi kerja yang kurang maksimal.

  1. Sistem perjanjian pelaksanaan proyek

Sebelum pelaksanaan proyek dilangsungkan, kesepakatan perlu dilakukan antara penyedia jasa kontraktor dan penggunanya melalui perjanjian kerja atau kontrak kerja. Hal-hal yang disepakati di antaranya adalah: lingkup pengerjaan proyek, jangka waktu proyek, harga, sistem pembayaran, dan konsekuensi pelanggaran perjanjian.

Pastikan Anda telah memahami kontrak kerja dengan kontraktor dengan baik. Jika terdapat kausal yang dianggap membingungkan atau malah merugikan pihak pengguna jasa, jangan ragu bertanya dan menuntut renovasi.

Dalam perjanjian ini juga, sebaiknya Anda mengetahui dengan jelas apa saja yang menjadi hak dan kewajiban kedua belah pihak.

  1. Sistem pembayaran proyek

Terdapat dua jenis sistem pembayaran jasa kontraktor, yaitu pembayaran bertahap atau termin dan sistem cost and fee. Perbedaan kedua sistem pembayaran ini terletak pada siapa yang berperan sebagai pengelola proyek dan masa pembayarannya.

Dalam sistem pembayaran termin, terdapat empat tahapan pembayaran kontraktor. Mulai dari down payment (DP) senilai 20-30 persen dari total biaya, pembayaran tahap kedua saat proyek telah 50 persen selesai hingga ke pelunasan akhir saat proyek telah sepenuhnya selesai.

Sedangkan, kontraktor mengendalikan secara penuh pengelolaan keuangan proyek untuk sistem cost and fee, Anda sebagai pengguna jasa hanya perlu membayar anggaran yang ditetapkan setiap bulannya.

  1. Siapa penanggung jawab proyek

Tim kontraktor biasanya akan melaporkan perkembangan proyek melalui penanggung jawab proyek. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk aktif berkomunikasi dengan penanggung jawab proyek.

Jika terjadi kendala dalam pelaksanaan proyek, penanggung jawab proyeklah yang akan menyampaikan langsung kondisi yang terjadi di lapangan. Solusi dari permasalahan tersebut juga bisa langsung dikonsultasikan bersama penanggung jawab proyek.

  1. Bentuk garansi yang diberikan

Penyedia jasa kontraktor profesional umumnya menyertakan garansi dalam perjanjian kerja. Garansi dapat digunakan ketika terdapat kerusakan pada bangunan setelah proyek dirampungkan oleh kontraktor.

Namun setiap kontraktor menyediakan bentuk garansi yang berbeda-beda, dan ini berhubungan dengan cakupan kerusakan yang akan ditangani nantinya.

Sudah seharusnya Anda melakukan pertimbangan mendalam sebelum memilih kontraktor mana yang tepat untuk membangun rumah impian. Pasalnya, pemakaian jasa mereka memang memerlukan anggaran yang lebih besar ketimbang menggunakan jasa pemborong.

Selama pelaksanaan proyek berlangsung, usahakan untuk selalu memantau pengerjaan kontraktor dan menjaga komunikasi dengan baik agar keberlangsungan proyek berjalan dengan lancar. Semoga ulasan dari Kami di atas bermanfaat untukmu, ya!

Leave a Reply