Jenis Pondasi Rumah – Pondasi rumah merupakan unsur terpenting dalam sebuah bangunan. Dasar konstruksi inilah yang nantinya akan menahan seluruh beban material di atasnya.
Jadi, Anda wajib membangun pondasi yang tepat agar rumah tetap kokoh. Jadi, mana pondasi rumah yang paling cocok untuk rumah Anda? Cek dulu ulasan berikut!
1. Pondasi Rumah Tapak
Pertama ada pondasi rumah tapak (pad foundation) atau pondasi cakar ayam. Pondasi jenis ini cocok untuk rumah bertingkat atau bangunan tinggi yang didirikan di atas tanah bertekstur lembek. Model pondasi tapak bisa berbentuk melingkar maupun persegi.
Kelebihan pondasi tapak dibanding lainnya adalah harga yang lebih murah dan galian tanah yang lebih sedikit. Artinya, penggalian hanya perlu dilakukan pada bagian kolom struktur saja. Ini pastinya akan meringankan beban pekerja.
2. Pondasi Lajur
Pondasi lajur (strip foundation) adalah pondasi umum digunakan pada rumah atau bangunan yang bebannya memanjang. Bentuk kolomnya pun disesuaikan dengan tipe pondasi—bisa persegi atau trapesium.
Sama seperti pondasi rumah tapak, biaya pembuatan pondasi lajur juga relatif murah. Komposisinya berupa batu, batu kali, serta cor beton tanpa tulang. Kelebihan lainnya adalah tahan terhadap gempa bumi, banjir, maupun angin puting beliung.
3. Pondasi Rumah Tikar
Seperti namanya, pondasi jenis ini memang dipasang pada area yang lebih luas. Tujuannya untuk membagi beban agar tidak hanya bertumpu pada beberapa titik saja. Beton pun akan mengimbangi gerakan beban, sehingga penurunan permukaan tanah bisa diminimalisir.
Pondasi tikar sangat cocok diaplikasikan pada rumah yang dibangun di lingkungan bertanah lunak dan rawan longsor.
4. Pondasi Sumuran
Selanjutnya ada pondasi sumuran (bore pile), yaitu pondasi yang komposisinya berupa coran beton dan batu belah. Pondasi ini berbentuk melingkar dengan diameter 60-80 cm, dan biasanya dibenamkan di bawah galian sedalam 1-2 meter.
Pondasi sumuran cocok untuk bangunan di atas tanah tidak stabil dengan sigma sekitar 1,5 kg/cm2. Pondasi ini sangat ideal untuk pengerjaan rumah/bangunan di lokasi yang tidak memungkinkan untuk mengangkut tiang pancang.
5. Pondasi Strauss Pile
Pondasi yang satu ini termasuk jenis pondasi dangkal, dan oleh karena itu lebih cocok digunakan untuk bangun rumah tinggal yang bebannya tidak terlalu berat serta bentang kolomnya tidak begitu panjang.
Kelebihan pondasi strauss pile adalah volume beton yang digunakan sedikit. Selain itu, ujung pondasi yang bisa bertumpu pada tanah keras (tanpa galian dalam) akan makin memudahkan pekerja.
6. Pondasi Umpak
Umpak adalah jenis pondasi yang tahan terhadap goncangan. Sistem pondasi ini memang sudah diselaraskan dengan goncangan. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi gempa, tiang sangga bangunan tidak akan patah maupun roboh. Pondasi umpak diletakkan di atas permukaan tanah yang dikeraskan dengan batu kali dan diikat sloof.
7. Pondasi Rakit
Yang terakhir ada pondasi rakit. Pondasi ini menggunakan plat beton besar yang difungsikan sebagai permukaan banyak kolom dalam beberapa garis atau lajur tanah. Keunggulannya adalah bisa diaplikasikan pada permukaan tanah yang lunak dan mempunyai jarak antar-kolom yang sangat dekat.
Mengetahui jenis-jenis pondasi sebelum memulai pengerjaan rumah tentu akan membawa Anda pada keputusan yang tepat.
8. Pondasi Sumuran
Berikutnya ada pondasi sumuran (cyclops beton). Jenis pondasi satu ini memiliki bentuk bulat dan menggunakan beton berdiameter 60-80 cm. Pondasi sumuran biasanya diletakkan pada kedalaman 1-2 meter di dalam tanah.
Setelah ditanam dalam tanah, barulah pondasi diisi dengan campuran cor beton dan batu kali yang ditambah elemen pembesian.
9. Pondasi Pelat Beton Lajur
Pelat beton lajur juga termasuk jenis-jenis beton rumah, yang dibuat dari beton bertulang dengan tingkat kepadatan tinggi. Dengan model berlajur, pondasi ini memiliki kekuatan yang baik dalam menahan beban. Kelebihan lain dari pondasi plat beton lajur adalah harganya yang relatif lebih terjangkau.
Leave a Reply