Yang Harus Diperhatikan Saat Membangun Mezzanine

Membangun Mezzanine – Ingin menambah ruang di dalam rumah tanpa membangun tingkat baru? Mezzanine adalah solusinya.

Dalam konstruksi rumah, mezzanine merujuk pada lantai tambahan di antara langit-langit dan lantai yang dibangun tanpa sekat. Ukurannya lebih kecil dari lantai utama sehingga lebih mirip balkon tambahan, tetapi di dalam ruangan.

Mezzanine merupakan salah satu solusi menambah ruang di pemukiman urban, apartemen studio, atau ruangan sempit lainnya. Pastikan Anda mengetahui cara membangun mezzanine dengan benar agar hasilnya memuaskan dan suasana rumah tetap nyaman walau ada lantai tambahan. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.

Yang Harus Diperhatikan Saat Membangun Mezzanine

1. Elevasi
Elevasi alias ketinggian mezzanine harus diperhatikan agar ruangan tetap terasa lega. Mezzanine sebaiknya dibangun tepat di tengah-tengah lantai dan langit-langit.

Jika ingin memakai patokan ukuran, pastikan ruangan memiliki tinggi minimal 4 hingga 4,5 meter agar Anda bisa membangun mezzanine setinggi 2 hingga 2,5 meter. Tinggi ini cukup ideal untuk beraktivitas tanpa membungkuk.

2. Luas
Luas mezzanine harus dihitung berdasarkan luas lantai rumah Anda. Luas mezzanine yang ideal adalah sekitar sepertiga dari luas interior rumah. Hal ini akan membuat rumah tetap terasa lega walau ada struktur tambahan di atas.

3. Konstruksi
Mezzanine harus ditopang oleh konstruksi yang kuat agar bisa menahan beban. Rangka baja adalah bahan ideal karena kuat, dimensi yang lebih kecil dari pada beton dan memiliki beban konstruksi ringan. Alternatif lainnya adalah beton ringan, atau balok kayu jika Anda hanya membangun mezzanine kecil.

Kayu adalah bahan lantai populer untuk mezzanine. Anda bisa menggunakan papan atau beberapa lapis triplek dengan ketebalan antara 18 hingga 24 mm. Gunakan karpet untuk memberi kesan mewah, menutupi permukaan kayu (jika menggunakan bahan murah) sekaligus membuat mezzanine lebih nyaman.

4. Tangga
Tangga mezzanine harus memiliki konsep yang cocok dengan interior rumah. Anda bisa menggunakan tangga yang menyiku atau melingkar untuk menghemat ruangan. Tangga dengan struktur minimalis (floating staircases) juga bisa membuat ruangan tampak lebih luas. Gunakan pegangan tangga yang desainnya cocok dengan pagar pembatas mezzanine.

Pastikan tangga dibangun secara aman. Gunakan karpet atau bahan dengan permukaan bertekstur agar tidak licin. Pilih warna atau tekstur yang mudah dilihat mata sehingga penghuni rumah bisa menapaki tangga dengan lebih aman.

5. Cahaya dan Sirkulasi
Mezzanine yang nyaman harus memiliki pencahayaan serta sirkulasi baik, sama seperti bagian rumah lainnya. Pastikan mezzanine memiliki jendela sebagai sumber cahaya alami serta ventilasi. Jika ingin menambah lampu, pilihlah yang memiliki cahaya lembut dan tidak mempengaruhi pencahayaan ruangan lain di dalam rumah.

Solusi lainnya adalah membangun area kaca di langit-langit (skyline) sebagai sumber cahaya alami. Letakkan skyline di area mezzanine yang paling banyak digunakan.

6. Manfaat
Mezzanine merupakan area semi terbuka sehingga bisa digunakan sebagai ruang untuk kegiatan tambahan. Anda bisa membuat perpustakaan, tempat bersantai, ruang yoga dan meditasi, hingga area ibadah. Mezzanine juga bisa digunakan sebagai kantor rumahan atau tempat belajar sehingga memberi privasi ekstra untuk yang membutuhkannya, terutama jika ada beberapa orang yang menghuni rumah.

Mezzanine bisa menjadi alternatif bagi penghuni rumah yang ingin membangun keluarga. Ketika anak-anak bertambah besar, mezzanine bisa dijadikan area bermain dan belajar tambahan. Cocok untuk keluarga yang tinggal di hunian urban atau apartemen.

7. Perabot
Perabot di mezzanine sebaiknya minimalis dan berbahan ringan agar konstruksinya awet lebih lama. Apapun kegiatan yang Anda lakukan di area ini, pilihlah alternatif perabot yang lebih ringan, rendah, atau kecil. Misalnya, gunakan meja rendah, karpet tebal, kursi gantung, dan bantal duduk serta bean bag sebagai ganti meja tinggi dan satu set sofa. Pilih rak buku dengan rangka aluminum atau baja ringan dan desain minimalis.

8. Area di Bawah Mezzanine
Ketika membangun mezzanine, Anda masih menyisakan ruang ekstra di bawah lantainya. Pastikan ada ruang cukup agar Anda bisa memanfaatkan ruang tersebut untuk kegiatan lain. Misalnya, Anda bisa menaruh rak buku, lemari penyimpanan, hingga area makan mungil.

M. Rizan Aji Anggara S.Ars
Written by Rizan Aji Anggara

Seorang arsitek berbakat di Dinaka Arsitek yang dikenal dengan pendekatannya yang penuh kreativitas dan visi unik. Di Dinaka Arsitek, ia bukan hanya seorang arsitek, tetapi juga seorang visioner yang selalu berusaha menghadirkan inovasi dalam setiap karyanya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Rizan terus berkontribusi pada perkembangan arsitektur yang lebih dinamis dan berkarakter.

Leave a Reply